Filipina Galang Uang Darah
Page 1 of 1
Filipina Galang Uang Darah
Pemerintah Filipina meminta masyarakat
mengumpulkan dana untuk menyelamatkan nyawa seorang tenaga kerja negara itu dari hukuman mati di Arab Saudi.
Joselito Zapanta, warga negara Filipina, dijatuhi
hukuman mati oleh pengadilan Arab Saudi karena
membunuh induk semang. Hukuman mati dijadwalkan akan diadakan Juni mendatang. Berdasarkan undang-undang di negara itu, Zapanta
dapat dibebaskan bila ia mampu membayar diyat
atau uang darah yang diminta keluarga korban. Namun sejauh ini menurut pemerintah Filipina,
keluarga Zapanta baru berhasil mengumpulkan US
$136.000. "Atas nama keluarga Zapanta, kami terus
menyerukan kepada individu-individu yang berbaik
hati untuk membantu menutup kekurangan uang
darah," kata juru bicara kepresiden, Edwin Lacierda di Manila pada Kamis (18/04), seperti dikutip kantor
berita AFP.
Diundur
Keluarga korban dan pemerintah Arab Saudi setuju memperpanjang tenggat waktu pembayaran uang darah setelah Presiden Filipina Benigno Aquino dan Wakil Presiden Jejomar Binay menyampaikan permintaan. Semula Zapanta direncanakan dihukum mati November tahun lalu atas kasus pembunuhan induk semangnya asal Sudan pada 2009. Menyusul pengumuman hari ini, jadwal pelaksanaan hukuman mati sejauh ini ditunda tiga kali guna memberikan waktu untuk mengumpulkan diyat. Februari lalu seorang warga Filipina, yang dijatuhi hukuman mati di Arab Saudi karena membunuh seorang pria yang dikatakan berusaha memperkosanya, dibebaskan setelah uang darah dibayarkan. Keluarganya mengumpulkan dana US$245.000 dan sisanya US$615.000 dibayar oleh pemerintah Arab Saudi.
BBC
mengumpulkan dana untuk menyelamatkan nyawa seorang tenaga kerja negara itu dari hukuman mati di Arab Saudi.
Joselito Zapanta, warga negara Filipina, dijatuhi
hukuman mati oleh pengadilan Arab Saudi karena
membunuh induk semang. Hukuman mati dijadwalkan akan diadakan Juni mendatang. Berdasarkan undang-undang di negara itu, Zapanta
dapat dibebaskan bila ia mampu membayar diyat
atau uang darah yang diminta keluarga korban. Namun sejauh ini menurut pemerintah Filipina,
keluarga Zapanta baru berhasil mengumpulkan US
$136.000. "Atas nama keluarga Zapanta, kami terus
menyerukan kepada individu-individu yang berbaik
hati untuk membantu menutup kekurangan uang
darah," kata juru bicara kepresiden, Edwin Lacierda di Manila pada Kamis (18/04), seperti dikutip kantor
berita AFP.
Diundur
Keluarga korban dan pemerintah Arab Saudi setuju memperpanjang tenggat waktu pembayaran uang darah setelah Presiden Filipina Benigno Aquino dan Wakil Presiden Jejomar Binay menyampaikan permintaan. Semula Zapanta direncanakan dihukum mati November tahun lalu atas kasus pembunuhan induk semangnya asal Sudan pada 2009. Menyusul pengumuman hari ini, jadwal pelaksanaan hukuman mati sejauh ini ditunda tiga kali guna memberikan waktu untuk mengumpulkan diyat. Februari lalu seorang warga Filipina, yang dijatuhi hukuman mati di Arab Saudi karena membunuh seorang pria yang dikatakan berusaha memperkosanya, dibebaskan setelah uang darah dibayarkan. Keluarganya mengumpulkan dana US$245.000 dan sisanya US$615.000 dibayar oleh pemerintah Arab Saudi.
BBC
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
|
|