Kabar Kabari RAFFI AHMAD

BERBAGAI usaha tim kuasa hukum untuk membawa
keluar Raffi Ahmad dari panti rehab, kandas. Mulai dari sidang pra-peradilan, hingga sidang kode etik kedokteran, Badan Narkotika Nasional (BNN)
bersikukuh untuk tidak menghadirkan mantan pacar
Yuni Shara itu. "Secara Undang-undang tidak ada kewajiban untuk menghadirkan. Baik di KUHP, UU Narkotika, UU Praktek Kedokteran, nggak ada kewabiban," kata Dwi Heri Sulistiawan, pengacara BNN, di kantor Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI), Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/4). Pada kesempatan itu, Dwi Heri membantah anggapan yang menyebut BNN memperlakukan Raffi secara tak adil. "Nggak ada perbedaannya, sama saja," tegasnya. Dwi Heri menganggap keliru pernyataan tim pengacara Raffi yang menyebut klien mereka negatif dari narkoba. "Hasil tes ada lima tahapan, mulai dari pemeriksaan
BNN dan RSKO (Rumah Sakit Ketergantungan Obat).
Kalau dikatakan negatif itu negatif dari ganja dan
heroin, tapi dia positif MDMC," tegasnya.

Tabloid Bintang

PADA awal proses pemeriksaan Raffi Ahmad di Badan Narkotika Nasional (BNN) situasi boleh dibilang cukup stabil. Raffi bahkan mendapat keleluasaan. Dia tak harus ditahan di dalam sel, dan juga bebas menerima kunjungan dari para tamu. Namun kondisi mulai bergejolak usai Raffi
memutuskan untuk mengganti pengacara lamanya,
Rahmat Harahap, dan menggandeng Hotma Sitompoel. Saling lontar statement terus terjadi. Pihak Raffi menuding BNN menyalahi aturan. Sebaliknya, BNN bersikukuh dengan sikapnya. Berbagai manuver dilakukan Hotma. Mulai dari mem-pra-peradilankan BNN, hinga mengadukan tim dokter BNN ke Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI). Tak ada lagi keleluasaan, keluarga dan tim pengacara justru merasa sulit untuk mengunjungi Raffi yang kini
dibantarkan di panti rehabilitasi narkoba, Lido, Jawa
Barat. Hotma menampik manuver yang dilakukannya diartikan sebagai tindakan tak kooperatif atau pemberontakan. "Raffi ditahan karena tidak kooperatif, memang ini zamannya Komkamtib? Terima nasib begitu aja, mau begitu? Kan tidak," cetusnya, saat dijumpai di kantor MKDKI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/4) siang. Hotma mengaku hanya ingin mencari keadilan untuk Raffi. Hingga saat ini, ia yakin kliennya tidak bersalah. "Pesan saya tolong BNN hormati hukum, jangan
melanggar hukum, dan jangan melanggar hak
asasinya Raffi," wantinya.

Tabloid bintang

PADA awal proses pemeriksaan Raffi Ahmad di Badan Narkotika Nasional (BNN) situasi boleh dibilang cukup stabil. Raffi bahkan mendapat keleluasaan. Dia tak harus ditahan di dalam sel, dan juga bebas menerima kunjungan dari para tamu. Namun kondisi mulai bergejolak usai Raffi
memutuskan untuk mengganti pengacara lamanya,
Rahmat Harahap, dan menggandeng Hotma Sitompoel. Saling lontar statement terus terjadi. Pihak Raffi menuding BNN menyalahi aturan. Sebaliknya, BNN bersikukuh dengan sikapnya. Berbagai manuver dilakukan Hotma. Mulai dari mem-pra-peradilankan BNN, hinga mengadukan tim dokter BNN ke Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI). Tak ada lagi keleluasaan, keluarga dan tim pengacara justru merasa sulit untuk mengunjungi Raffi yang kini
dibantarkan di panti rehabilitasi narkoba, Lido, Jawa
Barat. Hotma menampik manuver yang dilakukannya diartikan sebagai tindakan tak kooperatif atau pemberontakan. "Raffi ditahan karena tidak kooperatif, memang ini zamannya Komkamtib? Terima nasib begitu aja, mau begitu? Kan tidak," cetusnya, saat dijumpai di kantor MKDKI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/4) siang. Hotma mengaku hanya ingin mencari keadilan untuk Raffi. Hingga saat ini, ia yakin kliennya tidak bersalah. "Pesan saya tolong BNN hormati hukum, jangan
melanggar hukum, dan jangan melanggar hak
asasinya Raffi," wantinya.

Tabloid bintang

SOSOK Wanda Hamidah kini selalu dihubung-
hubungkan dengan Raffi Ahmad. Namun anggota DPRD DKI Jakarta ini membantah memiliki hubungan sebagai sepasang kekasih dengan Raffi. "Kita engak pacaran. Kita good friend. Hubungan aku sama seperti teman-teman Raffi yang lain, karena Raffi
kan punya banyak teman," ungkapnya saat ditemui
usai mengisi program acara SOS Seputar Obrolan
Selebritis di antv, kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, Senin (22/4). Sebagai teman dekat, wanita berusia 35 tahun ini selalu memberi support untuk Raffi yang saat ini masih terbelut kasus narkoba. Belum lama ini Wanda mengaku baru saja bertemu dengan presenter Dasyat itu. "Baru bertemu beberapa hari lalu. Ketemu Raffi 5 hari lalu. Kondisinya Raffi enggak bisa dibilang baik-baik aja. Karena sudah 3 bulan dan tidak ada status yang
jelas. Makanya aku selalu kasih semangat buat dia
agar selalu tegar menghadapi ini semua," ujar Wanda. Wanda dan Raffi diisukan memiliki hubungan semenjak keduanya diciduk BNN di rumah Raffi Ahmad beberapa bulan lalu.

Tabloid bintang

BERBAGAI upaya yang dilakukan Raffi Ahmad terkait
kasus hukumnya berujung kegagalan. Gugatan demi gugatan yang dilayangkan kepada Badan Narkotika Nasional (BNN) tak satu pun membuahkan hasil. Tak kunjung mendapat keadilan, Selasa (23/4) siang,
akhirnya host "Dahsyat" itu mengutus pengacaranya
untuk mengadu ke Komnas HAM. "Hari ini secara resmi telah kami laporkan berbagai pelanggaran HAM yang dlakukan BNN," ujar Dion Y. Pongkor, salah satu pengacara Raffi. Dion menyebutkan berbagai tindakan BNN yang dinilai diskriminatif terhadap Raffi. Mulai dari proses penyidikkan yang berlarut-larut, penggunaan pasal yang tak semestinya, hingga pelarangan Raffi untuk menghadiri sidang pra-peradilan beberapa waktu lalu. "Dalam pra-peradilan sudah diperintahkan Raffi dihadirkan, tapi BNN tanpa alasan jelas tidak menghadirkan. Ini prampasan HAM," tegas Dion. Kedatangan tim kuasa hukum Raffi diterima oleh Otto Nur Abdullah selaku Komisioner Pemantauan Komnas HAM. Komnas HAM berjanji akan mengkaji aduan Raffi dan mengambil tindakan jika benar terdapat pelanggaran.

Tabloid Bintang

RAFFI Ahmad mengadu ke Komnas HAM karena
merasa diperlakukan tidak adil terkait proses hukum
yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN). Raffi merasa proses rehabilitasi yang diterimanya hanya akal-akalan BNN untuk menahan dirinya lebih lama. Dia juga menilai BNN menggunakan pasal yang
dipaksakan. Aduan Raffi ditanggapi dingin oleh pihak BNN. "Mengenai laporan ke Komnas HAM, kami nilai ini berlebihan," ujar Partahi Sihombing, pengacara BNN, saat ditemui di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (23/4) malam. Tudingan pelanggaran HAM yang diarahkan Raffi kepada BNN, dinilai Partahi sangat tidak beralasan. Sebab, tindakan yang diambil BNN terhadap Raffi saat ini, sudah sesuai dengan aturan. "Seberapa jauh merugikannya, sih? BNN sudah standar SOP penyidikan. Kalau dibilang diskrimatif, apa itu
menyangkut pelanggaran HAM," bilangnya.

Tabloid Bintang

RAFFI Ahmad mengadu ke Komnas HAM karena
merasa diperlakukan tidak adil terkait proses hukum
yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN). Raffi merasa proses rehabilitasi yang diterimanya hanya akal-akalan BNN untuk menahan dirinya lebih lama. Dia juga menilai BNN menggunakan pasal yang
dipaksakan. Aduan Raffi ditanggapi dingin oleh pihak BNN. "Mengenai laporan ke Komnas HAM, kami nilai ini berlebihan," ujar Partahi Sihombing, pengacara BNN, saat ditemui di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (23/4) malam. Tudingan pelanggaran HAM yang diarahkan Raffi kepada BNN, dinilai Partahi sangat tidak beralasan. Sebab, tindakan yang diambil BNN terhadap Raffi saat ini, sudah sesuai dengan aturan. "Seberapa jauh merugikannya, sih? BNN sudah standar SOP penyidikan. Kalau dibilang diskrimatif, apa itu
menyangkut pelanggaran HAM," bilangnya.

Tabloid Bintang

Jakarta (ANTARA News) - Ibunda artis Raffi Ahmad,
Amy Qanita, dipanggil ke kantor Badan Narkotika
Nasional (BNN) di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Sabtu sore. "Belum tahu untuk apa dipanggil," kata Amy, saat memasuki lift di gedung BNN. BNN kabarnya akan segera membebaskan presenter kondang Raffi Ahmad. Sampai saat ini belum ada kabar pasti terkait agenda Amy di BNN. Amy yang tiba ke BNN mengenakan baju pink lengan panjang, tiba bersama dua orang kerabatnya sekitar pukul 17.15 WIB. Sementara Raffi dikabarkan tengah menuju BNN Cawang dari tempat rehabilitasi BNN di Lido. BNN mengamankan 17 orang dari rumah artis Raffi Ahmad di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu (27/1). Artis Wanda Hamidah termasuk di antara 17 orang yang diamankan oleh BNN, sementara tiga artis lain adalah Raffi Ahmad, Irwansyah, dan Zaskia Sungkar.

Jakarta (ANTARA News) - Tak hanya ibunda Raffi Ahmad, artis Luna Maya juga mendatangi Gedung
Badan Narkotika Nasional (BNN) di Jalan M.T. Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Sabtu malam. Saat ditanya maksud kedatangannya, Luna menghindar dan berlari menaiki tangga memasuki Gedung BNN. Luna tiba dengan menggunakan mobil Fortuner
warna hitam dan masuk melalui tempat parkir dan
menuju tangga. Dia menggunakan sweater warna hitam dan celana panjang loreng bersama seorang teman wanitanya. BNN kabarnya akan segera membebaskan presenter kondang Raffi Ahmad. Namun, hingga kedatangan Luna Maya ke BNN,
belum ada pernyataan resmi dari pihak terkait soal
rumor pembebasan Raffi.

Jakarta (ANTARA News) - Artis Raffi Ahmad, Sabtu
malam, sekitar pukul 20.35 WIB terlihat meninggalkan gedung Badan Narkotika Nasional
(BNN) Jakarta dengan didampingi sejumlah rekannya setelah dinyatakan dapat menjalani rehabilitasi jalan. Raffi Ahmad yang telah beberapa pekan terakhir menjalani rehabilitasi di Rehabilitasi BNN Lido keluar dari gedung BNN melalui tangga darurat pada saat ibundanya, Amy Qanita, tengah memberikan keterangan pers di lobi gedung utama BNN terkait status anaknya. Presenter acara musik itu tampak mengenakan kaos abu-abu di balik jaket hitamnya dan berusaha menghindari kejaran awak media yang tengah menantinya semenjak sore setelah tersiar kabar jika yang bersangkutan meninggalkan Lido. Turut menyertai Raffi adalah artis senior Camelia Malik yang malam itu mengenakan kemeja biru dan kerudung ungu serta rekan Raffi sesama presenter, Luna Maya yang mengenakan baju hitam dan syal hijau. Pada kesempatan itu Raffi maupun para penjemputnya menolak untuk memberikan pernyataan apapun dan segera meninggalkan BNN dengan sebuah mobil hitam dengan nomor polisi B 154 DAM.

Jakarta (ANTARA News) - Badan Narkotika Nasional
(BNN) mengabulkan permohonan penangguhan
penahanan atas nama Raffi Ahmad yang diduga
terlibat kasus narkoba. "Penyidik BNN telah menangguhkan penahanan terhadap Raffi setelah menjalani rehabilitasi di Lido," kata Deputi Pemberantasan BNN Irjen Polisi Benny Mamoto saat konferensi pers di Gedung BNN Jalan M.T. Haryono Cawang, Jakarta Timur, Sabtu malam. Selanjutnya, kata dia, akan dilakukan rehabilitasi jalan atas rekomendasi tim dokter dari BNN dan dokter keluarga. "Raffi bisa menjalani rehabilitasi jalan untuk konsultasi, serta pengawasan dilakukan oleh tim dokter BNN dan keluarga," kata Benny. Sementara itu, proses hukum dari mantan kekasih
Yuni Shara ini tetap berjalan, katanya. "Wajib lapor terhadap Raffi dilakukan seminggu dua kali," kata Benny.

KABAR24.COM, JAKARTA–Kuasa hukum Raffi Ahmad, Hotma Sitompul, mengaku dikabulkannya penangguhan penahanan Raffi didasari dengan
syarat oleh pihak Badan Narkotika Nasional (BNN). Syarat tersebut, Raffi Ahmad harus memberhentikan dirinya secara paksa sebagai kuasa hukumnya. "Ibunda Raffi [Amy Qanita] telah mengatakan
kepada saya bahwa dia terpaksa melepas saya
sebagai kuasa hukumnya, sebagai syarat Raffi
keluar dari Lido," terang Hotma di saat dihubungi
wartawan di Jakarta, Sabtu (28/4). Hotma mengaku pasrah dan menerima apa pun yang menjadi keputusan ibunda Raffi dan keluarga bila memang hal itu yang terbaik bagi anaknya tersebut. "Saya, sih, nggak masalah, karena itu memang haknya. Bahkan saya angkat topi bagi ibunda Raffi, karena dia sangat gigih untuk membebaskan
anaknya," ujarnya. Walaupun begitu, bila memang benar BNN memaksa Amy untuk memberhentikannya, maka itu adalah suatu tindakan yang mencoreng institusi tersebut. "Saya sangat kecewa dan sayangkan bila memang ini terjadi," pungkasnya. Sebelumnya, Sabtu (27/4) sore, Raffi Ahmad akhirnya dibebaskan oleh pihak BNN dari pusat rehabilitasi di Lido dan statusnya kini menjadi tahanan kota sembari menunggu sidang
perdananya terkait dugaan narkoba.